Wednesday, June 5, 2019

Kenali Pupuk Slow Release Sebelum “Terlanjur” Memupuk Tanaman


Pupuk Slow release – Dalam dunia pupuk, kita sering sekali membaca dan mendengar pupuk slow release.  Istilah pupuk ini sepertinya begitu "keren" sehingga menciptakan orang-orang yang belum mengenalnya jadi ingin tau dan bertanya-tanya, apa sih pupuk slow release, mana contohnya, dan tumbuhan apa saja cocok diaplikasi pupuk slow release.

Ada pupuk fast release dan slow release
Sebetulnya, bukan hanya pupuk slow release, tetapi ada “saudara sepupunya,”  yaitu pupuk fast release. Akan tetapi, gaung pupuk slow release lebih terdengar sehingga seakan-akan pupuk ini mempunyai tugas yang superdasyat untuk menyuburkan dan meningkatkan hasil panen.
Padahal, kedua pupuk tersebut, baik slow release maupun fast release, sama-sama mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Hanya saja berbeda dari sisi cara melepaskan unsur haranya.

 kita sering sekali membaca dan mendengar pupuk  Kenali Pupuk Slow release Sebelum “Terlanjur” Memupuk Tanaman
Ilustrasi Pupuk NPK Slow Release. Gambar : Dokpri

Beda pupuk fast release dengan slow release
Baik, supaya lebih mengerti istilah pupuk fast release dan slow release, yuk kita lihat perbedaan kedua pupuk tersebut.
Pupuk fast release merupakan pupuk yang cepat melepaskan unsur hara. Pupuk ini bila ditebar ke lahan sangat cepat terurai dan cepat pula tersedia untuk tanaman. Akar tumbuhan akan segera sanggup menyerap unsur hara untuk pertumbuhannya.
Sedangkan pupuk slow release merupakan pupuk yang melepaskan unsur hara secara perlahan-lahan. Pupuk ini melepaskan unsur hara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan kata lain, pupuk ini melepaskan unsur hara, tetapi terkendali. Dalam bahasa bule, pupuk slow release dikenal dengan controlled release.

BACA JUGA : Cara Budidaya Melon Dalam Pot di Perkarangan Sempit Agar Buahnya Besar dan Manis

Pupuk slow release diproduksi sedemikian rupa sehingga sangat berbeda dengan pupuk fast release. Pupuk slow release diproteksi dengan dengan pembungkus selaput polimer dan juga ada adonan materi kimia yang menciptakan pupuk ini melepas unsur hara terkendali.

Contoh pupuk fast release
Apa pola dari pupuk fast relese? Contok pupuk fast release adalah :


Contoh pupuk slow release
Kalau pupuk slow release, misalnya apa? Sebenarnya, pupuk slow release umumnya berupa pupuk majemuk. Karenanya, ada yang bertanya contok pupuk NPK slow release
Contohnya, Dekaform. Dekaform merupakan pupuk NPK slow release. Dekaform 20:10:5 selain mengandung N, P, dan K, ada juga unsur S, Ca dan Fe.
Bukan hanya Dekaform, masih ada pupuk NPK slow release lainnya menyerupai Dekastar dengan kadar NPK bervariasi, ada Dekastar 6:13:25, Dekastar 18:11;10, Dekastar 17:11:10, Dekastar 22:08:04, dan Dekastar dengan variasi NPK lainnya. 

Ada juga produk pupuk slow release lainnya, yaitu pupuk NPK Tablet Jeranti. Pupuk yang satu ini sering dipakai untuk memupuk Tabulampot. Dan sejumlah trade mark lainnya, silahkan Sobat search saja di internet...😅

Pupuk slow release organik.
Kalau di atas tadi bercerita wacana pupuk slow release anorganik, maka kita masih bertanya-tanya apakah ada slow release dalam bentuk pupuk organik.
Jawabnya tentu saja ada. Selain pupuk slow release anorganik, ada juga pupuk slow release organik, misalnya Blackstar, SROTI G3, dan lainnya.

Kelebihan pupuk fast release

  • Cepat terurai dan unsur hara cepat tersedia untuk tanaman.
  • Relatif Praktis diperoleh.
  • Harga relatif murah.

Kekurangan pupuk fast release

  • Cepat habis persediaan di dalam tanah (sangat singkat/semusim).
  • Mudah tercuci alasannya yakni hujan atau penyiraman.
  • Hilang unsur hara alasannya yakni menguap.

Kelebihan pupuk slow release

  • Tidak gampang tercuci unsur haranya.
  • Tidak gampang menguap.
  • Tersedia dalam tanah untuk tumbuhan dalam jangka waktu usang (relatif tahunan).
  • Unsur hara dilepaskan sesuai kebutuhan tanaman.
  • Dari sisi aplikasi, menghemat tenaga kerja.

Kekurangan pupuk slow release

  • Karena lambat tersedia, tidak cocok untuk tumbuhan semusim.
  • Umumnya hanya dipakai untuk tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi.
  • Harganya relatif mahal.

Tanaman yang cocok dipupuk dengan pupuk slow release
Perlu diketahui bahwa pada penggunaan pupuk slow release kurang sempurna untuk semua jenis tanaman. Sebab, ada tumbuhan yang butuh cepat tersedia unsur hara dan ada juga adaptif dengan unsur hara yang dilepaskan perlahan-lahan.
Misalnya, tumbuhan semusim menyerupai bayam, cabai, tomat, dan tumbuhan semusim lainnya, tidak cocok kalau dipupuk dengan pupuk slow release. Kenapa? Tanaman sayuran tersebut membutuhkan unsur hara yang cepat tersedia untuk pertumbuhannya karena umur hidupnya singkat dan masa panennya cepat .

BACA JUGA : Mengolah Buah Nanas Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang Mengandung ZPT
Namun, kalaupun sudah “terlanjur” memupuk tumbuhan semusim dengan pupuk slow release, maka perlu ditambahkan lagi pupuk cepat tersedia (fast release) supaya tumbuhan semusim tidak kekurangan unsur hara.
Pupuk slow release umumnya diaplikasi pada tumbuhan tahunan/perkebunan menyerupai kelapa sawit, kakao, dan lainnya. Bahkan, pupuk slow release ini sangat cocok dipakai untuk tumbuhan buah dalam pot (Tabulampot) atau tumbuhan hias menyerupai lidah mertua, aglaonema, anggrek, dan lainnya. Ini alasannya yakni usia hidup tumbuhan ini relatif usang dan pupuk slow release sanggup menunjang selama pertumbuhannya.

Cara aplikasi pupuk slow release
Pupuk ini umumnya berbentuk tablet atau kapsul. Karena bentuknya menyerupai itu, maka pupuk slow release diaplikasikan ke tumbuhan dengan cara dibenamkan di sekitar perakaran tanaman.

Baca juga ini :

Caranya, gali/lubangi media tumbuh dengan kedalaman 5-10 cm dan jarak dari pangkal tumbuhan 10-20 cm (bisa lebih dalam dan jauh lagi tergantung tanaman). Masukkan pupuk tersebut ke dalam lubang dan tutup kembali. 
Itulah pupuk slow release yang sangat bermanfaat untuk menyuplai nutrisi untuk tumbuhan secara perlahan-lahan. Unsur hara dalam pupuk ini akan tetap tersedia sesuai kebutuhan tanaman.


Sumber https://pupuklahan.blogspot.com/
Comments


EmoticonEmoticon